Saturday, 12 November 2016

Uang pecahan seratus ribuan terdapat sedikit perbedaan

Uang pecahan serarus ribuan cetakan baru dengan cetakan lama sedikit ada perubahan pada bagian logo seperti gambar; yg satu gambar bola dunia dan yg satu  lgi gambar palu dan sabit, dan pada tulisan diatas nominal terdapt tulisan  kesatuan republik indonesia dan pda cetakan lama bertuliskan  bank indonesi coba ambil uang pecahan seratusan dua yang cetakan baru dan yang cetakan lama.

Bagikan aga semua warga indonesia tau

Tuesday, 1 November 2016

PRESTASI MILITER IMDONESIA DI DUNIA

Prestasi dan Kekuatan Militer Indonesia di Mata Dunia 2016 –

Fakta-fakta kekuatan militer tentara Indonesia dari jaman dahulu hingga sekarang. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sekaligus negara dengan penduduk terbesar ke-4 dunia tentunya Indonesia memiliki berjuta sumber daya yang melimpah.
Kekayaan yang melimpah ruah, serta wilayah negara yang amat luas tentu saja memmerlukan berbagai penjagaan ekstra sebagai negara yang merdeka dan berdaulat agar tidak di ambil atau di usik negara lain.
Pertahanan utama atau kekuatan negara dalam menjaga wilayah dan kedaulatan adalah bagian dari tugas militer. Untuk itu, dalam menjaga wilayah dan kedaulatan dari jaman dahulu pemerintah Indonesia juga memusatkan anggaran untuk membangun kekuatan militer baik dari angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. Untuk itu
dicubid menghadirkan informasi fakta-fakta prestasi kekuatan militer Indonesia di mata dunia.
Lalu seperti apa sih, Kekuatan Militer Indonesia Di Mata Dunia ? Apa prestasi militer Indonesia di tingkat internasional sehingga disegani? - Jika kita bicara kekuatan militer suatu negara sob, pastinya masing-masing negara akan mengklaim bahwa pasukan militernya lah yang paling hebat, selain banyaknya faktor dan tolok ukur dalam menghitung kekuatan militer, bidang ini terkait dengan gengsi serta harkat martabat suatu bangsa untuk mempertahankan kedaulatanya.
Nah, kali ini dicubid memberikan informasi buat sobat semua, tentang kekuatan militer Indonesia di mata dunia sampai tahun 2016 ini. Tentu saja dengan informasi ini, dicubid berharap rasa cinta sobat terhadap bangsa dan negara semakin bertambah, mengingat prestasi militer kita yang sangat membanggakan dari masa ke masa sampai tahun 2016.
Paling Menakutkan Di Belahan Bumi Selatan
Tidak main-main, kekuatan militer Indonesia pernah tercatat sebagai kekuatan militer paling kuat dan disegani di wilayah belahan bumi selatan pada era 1960-an, terutama angkatan udaranya (waktu itu bernama AURI). Memiliki pesawat-pesawat jet tempur canggih pada masa itu, serta memiliki kapal perang besar raksasa lautan sekelas KRI Irian Jaya yang menggetarkan belanda untuk segera angkat kaki dari wilayah Papua barat.
Peralatan tempur canggih ini adalah hasil dari presiden Soekarno atas kedekatanya dengan Uni Soviet waktu itu, Amerika Serikat yang dicap sebagai negara adidaya pun sangat khawatir dengan perkembangan kekuatan militer Indonesia yang disokong secara besar-besaran oleh teknologi terbaru buatan Uni Soviet (sekarang Rusia).
Keakraban antara Pemerintah Indonesia dengan Uni Soviet membuahkan hasil, salah satunya yaitu kekuatan militer Indonesia mendapatkan bantuan yang tak tanggung-tanggung yakni sebesar US$ 2,5 Milyar dari angkatan laut dan udara termaju di dunia yaitu Uni Soviet.
Peringkat 12 Di Dunia, No. 1 Di Asia Tenggara
Selain pernah menjadi kekuatan militer paling ditakuti di belahan bumi selatan pada era-nya, seiring perkembangan zaman memang persaingan militer sangat ketat. Indonesia dengan asas poitik luar negeri bebas aktif, perbaikan kekuatan militer memang bukan prioritas utama jika dibandingkan urusan-urusan mendesak lainya. Namun bukan berarti pemerintah Indonesia tidak menaruh perhatian pada kekuatan militer Indonesia.
Perbaikan dan modernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan terus dilakukan dari masa ke masa pemerintahan Indonesia, tentu saja menyesuaikan kondisi ekonomi yang ada. Hingga pada saat ini, mengacu pada penilaian sebuah lembaga independent kekuatan militer indonesia pada tahun 2015 menjelma menjadi kekuatan militer ke. 12 dunia jauh meninggalkan urutan peringkat militer negara-negara lain di Asia Tenggara.
Berita Terkait Update Kekuatan Militer Indonesia di Mata Dunia
Jika di atas adalah penilaian secara global, korps-korps militer Indonesia juga punya prestasi yang tidak kalah membanggakan di kancah dunia. Inilah yang membuat militer Indonesia semakin disegani dunia.
Beberapa prestasi membanggakan dari korps-korps militer Indonesia antara lain adalah :
1. Peringkat Ketiga Pasukan Elite Dunia
Penilaian ini datang dari Discovery Channel Military, menurut Discovery Channel Military edisi 2008, Kopassus berada di posisi tiga pasukan elite dunia karena ternyata mampu mengalahkan pasukan elite dari beberapa negara lain yang terlalu bergantung pada teknologi akurat, serba digital dan super canggih.
2. Peringkat Kedua Sukses Operasi Militer
Pada pertemuan Elite Forces di Wina, Austria. Kopassus meraih peringkat kedua dalam melakukan operasi militer stategis (intelijen, pergerakan, penyusupan, penindakan). Sementara itu, urutan pertama adalah pasukan elite Amerika Serikat Delta Force. Saat itu, 35 pasukan elite dari beberapa negara di dunia unjuk gigi dalam ajang tersebut.
3. Sebagai Mentor / Pelatih Militer di benua Afrika.
Militer Indonesia terutama korps elite (kopassus) sangat dikenal kehebatanya di Afrika karena terutama strategi perangnya, Setidaknya lebih dari 80% para Perwira Kopassus berpartisipasi dalam acara pelatihan militer di Afrika. Hingga akhirnya beberapa negara di Afrika Utara hingga Barat memiliki acuan teknik pembentukan dan pelatihan pasukan elite berkat tentara Indonesia.
4. Juara Umum Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2014
Kopassus menyabet kejuaraan menembak internasional AASAM 2014 ke 67. Hasilnya, dari lomba ini TNI memperoleh 32 medali emas, 15 medali perak dan 20 perunggu dari anggota Angkatan Darat. Sedangkan, tuan rumah Australia berada di urutan kedua dengan perolehan 6 medali emas, 15 perak dan 20 perunggu.
Disusul Brunei Darussalam di urutan ketiga dengan 5 emas, 4 perak dan 1 perunggu. Dengan prestasi itu, Indonesia kembali mengukuhkan kemenangan untuk ketujuh kalinya secara berturut-turut sejak 2008 sampai 2014 lalu. Bayangkan kemenangan ini bersifat multlak dan hampir tidak terkalahkan lagi, mengingat kopassus sebagai langganan juara dan medali yang diperoleh jauh meninggalkan pesaing lainya.
Bahkan (jika tidak salah) sampai sempat keluar desas-desus senjata yang dipakai oleh kopassus diminta oleh peserta dari negara lain, agar diperiksa ulang oleh panitia karena kemenangan mutlak itu.
5. Juara Umum Brunei International Skill at Arms Meet (BISAM) 2015
Mempertahankan gelar kopassus sebagai penembak jitu terbaik dunia, pada tahun 2015 kopassus juga menyabet gelar juara umum di BISAM. Lomba tembak BISAM ke-11 yang diselenggarakan pada tanggal 15 Januari sampai dengan 2 Februari 2015 di Brunei Darussalam diikuti oleh 16 negara peserta yang terdiri dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, China, Oman, Australia, Vietnam, New Zealand, United Kingdom, United States Of America, Philipina, Laos, Thailand, Kamboja dan Pakistan.
Dalam lomba ini, Kontingen TNI menjadi juara umum dan memperoleh sebanyak 34 medali nomor individu serta kelompok. Pada nomor Individu, total medali yang diraih sebanyak 6 emas, 6 perak dan 4 perunggu. Sedangkan pada nomor kelompok, TNI meraih sejumlah 14 emas, 3 perak dan 1 perunggu.
Nah gimana sobat dicubid setelah tahu fakta prestasi kekuatan TNI kita di dunia internasional, semoga di tahun depan 2017 kekuatan militer kita masih bisa bicara banyak di kancah internasional.

Tuesday, 6 September 2016

SEPAK BOLA INDONESIA BANGKIT

Kik off babak pertama dimulai hingga sang wasit meniup pluit panjang indonesia mampu mempermalukan malaisia di stadion manahan solo.
Pada laga perdana garuda indonesia pasca sangsi dari FIFA  indonesia mampu unggul terlebih dahulu melalui gol boasalosa pada menit ke enam lalu di susul gol irfan bahdim dan di akhiri gol sang kapten persipura hingga berahir babak kedua indonesi tetap unggul dengan skor mayakinkan 3-0 tanpa balas

Tuesday, 16 August 2016

Begini Mengisi Kemrdekaan

BEGINI MENGHARGAI KEMERDEKAAN DARI PARA PEJUANG

Tanggal 17 Agustus 1945 adalah hari yang paling bersejarah bagi bangsa Indonesia, kerena pada hari itulah bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan. Sebuah kemerdekaan yang begitu berharga dan telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa melalui proses yang panjang. Sekarang kita telah dapat menikmati kemerdekaan yang telah direbut dengan pengorbanan yang luar biasa, sepenuh jiwa dan raga.
Sekaranglah momentum yang tepat untuk mengisi kemerdekaan dengan kesuksesan. Tetapi jangan keliru mengaitkan kesuksesan dengan kesenangan, kekayaan atau kekuasaan. Sebab pemahaman seperti itu telah menyebabkan banyak orang memilih cara instan dan menghalalkan segala cara untuk memperkaya diri sendiri dan berlaku culas, misalnya melakukan korupsi, mencuri, menipu, merampok, menjilat dan lain sebagainya. Cara-cara instan dan negatif tidak akan membawa kesuksesan melainkan kehancuran.
Kesuksesan bukan hanya soal uang dan kekuasaan, melainkan kesimbangan 8 aspek kehidupan, meliputi: kebahagiaan keluarga, kesehatan, keberhasilan bisnis atau karier, peningkatan kekuatan spiritual termasuk moral, hubungan sosial antarmanusia, pengembangan diri atau pendidikan, keuangan, dan rekreasi. Keseimbangan 8 aspek tersebut tentu saja tidak dapat dicapai dengan cara instan atau manipulasi. Marilah kita belajar bagaimana meraih kesuksesan dari apa yang telah dicontohkan oleh para pahlawan bangsa ketika berjuang merebut kemerdekaan.
Para pahlawan kemerdekaan telah berjuang, berkorban jiwa dan raga hanya untuk satu tujuan, yaitu MERDEKA! Mereka tidak peduli pada tantangan sesulit apa pun yang menghadang perjuangan bahkan maut sekalipun. Mereka mendedikasikan diri secara total untuk mewujudkan Indonesia merdeka.
Begitu pula ketika Anda ingin meraih kesuksesan, Anda harus menemukan tujuan pasti, jelas, menarik, dan bermanfaat. Sebuah tujuan akan menjadi petunjuk untuk menciptakan gagasan-gagasan yang cerdas serta langkah-langkah yang tepat dan efektif. Tujuan akan memastikan Anda menciptakan kemajuan hingga mencapai kesuksesan, karena Anda menjadi lebih bersemangat dan fokus dalam bekerja.
Sejarah mencatat bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Ir. Soekarno didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. Proklamasi itu dilakukan segera setelah bangsa Indonesia mendengar Jepang akan segera menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Jepang berencana untuk menyerah setelah bom atom ke-2 dijatuhkan di Jepang pada tanggal 9 Agustus 1945. Tanpa menunggu lebih lama, masa kejatuhan Jepang langsung dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Sama seperti mengejar kesuksesan, diperlukan tindakan cepat dalam melakukan segala sesuatu. Karenanya, tingkatkan kemampuan, gigih, sigap dan peka terhadap perubahan. Sehingga Anda terbiasa membaca perubahan dan dengan cepat mengubahnya menjadi kesempatan emas. Terlebih di era digital seperti sekarang memungkinkan Anda untuk bertindak lebih cepat, sehingga kesempatan Anda meraih kesuksesan akan semakin terbuka lebar.
Mari kita tengok sejarah ketika para pejuang mengusir penjajah, mereka tidak bingung memikirkan mereka akan kalah atau menang. Walaupun dengan senjata bambu runcing, keberanian dan ketulusan mereka luar biasa. Mereka berjuang dengan gagah berani dan tanpa pamrih walaupun nyawa menjadi taruhan. Berkat perjuangan merekalah penjajah terusir dari bumi Indonesia.
Perjuangan meraih kesuksesan juga memerlukan keberanian menghadapi tantangan dan ketulusan. Rasa takut gagal dan keragu-raguan akan membuat Anda semakin terbelenggu, tidak mampu melakukan langkah-langkah agar Anda bergerak maju atau menciptakan perubahan positif. Karenanya segera lakukan sesuatu untuk memperoleh kemajuan, dan lakukan tanggung jawab Anda sebaik mungkin, tak peduli apa pun tantangan yang harus Anda hadapi. Dengan keberanian, usaha terbaik dan ketulusan, Anda pasti memperoleh kesuksesan yang Anda harapkan.
Para pahlawan bersatu padu dari bermacam perbedaan suku, agama, maupun adat, demi mencapai visi meraih kemerdekaan. Dalam mencapai kesuksesan juga begitu, kita harus berkumpul dengan orang-orang yang sejalan dengan apa yang kita perjuangkan. Orang-orang yang sejalan dengan visi dan misi kita akan menjadi pendukung sekaligus pelatih, yang akan memotivasi dan membantu kita tetap fokus mewujudkan visi dan misi.
Setelah berhasil merebut kemerdekaan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia pada saat itu. Setelah Jepang kalah perang, Belanda dan sekutunya ingin kembali menguasai Indonesia. Bangsa Indonesia kembali berjuang sekuat tenaga demi mempertahankan kemerdekaan agar tidak jatuh lagi ke tangan penjajah. Kita patut bersyukur karena perjuangan para pahlawan itulah sampai saat ini kita masih menikmati kemerdekaan.
Begitu pula ketika Anda berhasil meraih kesuksesan, itu bukan berarti tantangan sudah berakhir. Mempertahakan kesuksesan itu lebih sulit, sehingga diperlukan usaha yang lebih keras dan cerdas untuk membuka potensi pertumbuhan dalam bisnis maupun karir. Misalnya dalam berbisnis, jangan berhenti untuk terus membangun reputasi yang baik melalui produk atau jasa yang lebih berkualitas serta pelayanan yang semakin baik, sehingga para pelanggan selalu ingat dan dengan senang hati datang kembali sambil mengajak teman-teman mereka.
Para pejuang kemerdekaan telah sangat berjasa karena membawa kita menikmati kemerdekaan seperti sekarang. Mereka juga telah menginspirasi dan memberi suri tauladan bagaimana memperjuangkan sesuatu agar berhasil kita capai. Sekaranglah saat yang tepat untuk melakukan sesuatu untuk menciptakan kesuksesan sesuai dengan semangat perjuangan, menjadi lebih mandiri dan percaya diri, karena tidak mungkin kita selalu bergantung pada orang atau bangsa lain.

Monday, 15 August 2016

WAW PRODAK INDONESIA PERTAMA DAN SATU-SATUNYA DI DUNIA

Maha Karya Joko Widodo, Kapal Tank Teknologi Tinggi Pertama Dunia Diproduksi di Banyuwangi...

 15/08/2016Produsen kapal tempur yang mengambil basis teknologi Swedia, PT Lundin Industry Invest, tengah memproduksi kapal tank pertama di dunia. Kapal tank berteknologi tinggi itu dibuat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kapal itu akan menjadi salah satu alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI.Banyuwangi, Lensaberita.Net - Produsen kapal tempur yang mengambil basis teknologi Swedia, PT Lundin Industry Invest, tengah memproduksi kapal tank pertama di dunia. Kapal tank berteknologi tinggi itu dibuat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kapal itu akan menjadi salah satu alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI.Presiden Direktur PT Lundin Industry Invest, John Ivar Lundin, mengatakan bahwa kapal itu didesain khusus untuk negara yang mempunyai banyak sungai dan kepulauan seperti Indonesia.“Kami mendesain kapal ini tahan peluru karena di sungai atau rawa kapal akan sangat dekat dengan musuh,” ujar John saat menerima kunjungan Perwira Siswa Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI di PT Lundin Industry Invest, Jumat (12/8).Pembuatan kapal tank yang diberi nama X18 Tank Boat itu bekerja sama dengan Cockerill Maintenance Ingenierie (CMI) Defence, perusahaan Belgia yang bergerak di bidang mechanical engineering.Vice Presiden CMI Defence untuk Indonesia yang mengerjakan desain kapal, Patrick Ledig, mengatakan bahwa selama ini belum ada peralatan pertahanan yang bisa digunakan di daerah berawa, sungai, dan di muara. Oleh karena itu, X18 Tank Boat adalah tank air pertama yang diproduksi di dunia.X18 Tank Boat memiliki panjang 18 meter dengan kecepatan 40 knot. Kapal yang bisa memuat 6 kru dengan 20 tentara tersebut memiliki kekuatan 2 x 1.200 tenaga kuda. Bahan kapal terbuat dari karbon fiber komposit yang ringan dan tahanapi.Komandan Sesko TNI Letjen TNI Agus Sutomo SE (kedua kanan) bersama Direktur Komersial PT Pindad Widjajanto melihat miniatur Tank Boat militer buatan PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (12/8/2016). PT. Lundin bekerja sama dengan PT Pindad menggagas pembuatan kapal yang dikombinasikan dengan tank yang diberi nama X18 Tank Boat yang merupakan pertama kali di dunia. (Antara Foto/Budi Candra Setya)X18 Tank Boat juga mempunyai dua lambung kapal yang bisa membuat kondisi kapal lebih stabil. Kondisi itu memudahkan tugas navigasi dan membidik sasaran tembak. Kapal ini juga bisa memuat pesawat tanpa awak dan kapal kecil seperti yang dimiliki Komando Pasukan Khusus.Kapal itu memadukan kekuatan dan persenjataan tank dengan kapal cepat di laut. Oleh karenanya, kapal itu akan dilengkapi dengan senjata besar, tetapi berbobot ringan. Khusus untuk TNI, persenjataan kapal disuplai oleh PT Pindad.Direktur Komersial PT Pindad, Widjajanto, mengatakan bahwa PT Pindad memasang meriam 105 mm di kapal tank pesanan TNI. Selain meriam, terdapat pula senapan mesin kaliber 30 yang biasa digunakan dalam tank medium.Widjajanto menjelaskan bahwa kapal tank juga dilengkapi stabilisator gyro agar kapal tetap dalam posisi stabil walau digoyang ombak. Saat menembakkan meriam, badan kapal tidak akan terdorong ke belakang oleh daya tolak balik, tetapi membal ke air. Kapal tank itu bisa menembak sasaran secara langsung dalam jarak 5 meter dan jarak 17 meter jika ditembakkan secara tidak langsung.Kapal tank tersebut rencananya akan juga dipasarkan ke negara-negara lain yang memiliki banyak rawa dan sungai seperti Filipina, negara-negara Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Selatan. [kompas]

WAW PRODAK INDONESIA PERTAMA DAN SATU-SATUNYA DI DUNIA

Maha Karya Joko Widodo, Kapal Tank Teknologi Tinggi Pertama Dunia Diproduksi di Banyuwangi...

 15/08/2016Produsen kapal tempur yang mengambil basis teknologi Swedia, PT Lundin Industry Invest, tengah memproduksi kapal tank pertama di dunia. Kapal tank berteknologi tinggi itu dibuat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kapal itu akan menjadi salah satu alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI.Banyuwangi, Lensaberita.Net - Produsen kapal tempur yang mengambil basis teknologi Swedia, PT Lundin Industry Invest, tengah memproduksi kapal tank pertama di dunia. Kapal tank berteknologi tinggi itu dibuat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kapal itu akan menjadi salah satu alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI.Presiden Direktur PT Lundin Industry Invest, John Ivar Lundin, mengatakan bahwa kapal itu didesain khusus untuk negara yang mempunyai banyak sungai dan kepulauan seperti Indonesia.“Kami mendesain kapal ini tahan peluru karena di sungai atau rawa kapal akan sangat dekat dengan musuh,” ujar John saat menerima kunjungan Perwira Siswa Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI di PT Lundin Industry Invest, Jumat (12/8).Pembuatan kapal tank yang diberi nama X18 Tank Boat itu bekerja sama dengan Cockerill Maintenance Ingenierie (CMI) Defence, perusahaan Belgia yang bergerak di bidang mechanical engineering.Vice Presiden CMI Defence untuk Indonesia yang mengerjakan desain kapal, Patrick Ledig, mengatakan bahwa selama ini belum ada peralatan pertahanan yang bisa digunakan di daerah berawa, sungai, dan di muara. Oleh karena itu, X18 Tank Boat adalah tank air pertama yang diproduksi di dunia.X18 Tank Boat memiliki panjang 18 meter dengan kecepatan 40 knot. Kapal yang bisa memuat 6 kru dengan 20 tentara tersebut memiliki kekuatan 2 x 1.200 tenaga kuda. Bahan kapal terbuat dari karbon fiber komposit yang ringan dan tahanapi.Komandan Sesko TNI Letjen TNI Agus Sutomo SE (kedua kanan) bersama Direktur Komersial PT Pindad Widjajanto melihat miniatur Tank Boat militer buatan PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (12/8/2016). PT. Lundin bekerja sama dengan PT Pindad menggagas pembuatan kapal yang dikombinasikan dengan tank yang diberi nama X18 Tank Boat yang merupakan pertama kali di dunia. (Antara Foto/Budi Candra Setya)X18 Tank Boat juga mempunyai dua lambung kapal yang bisa membuat kondisi kapal lebih stabil. Kondisi itu memudahkan tugas navigasi dan membidik sasaran tembak. Kapal ini juga bisa memuat pesawat tanpa awak dan kapal kecil seperti yang dimiliki Komando Pasukan Khusus.Kapal itu memadukan kekuatan dan persenjataan tank dengan kapal cepat di laut. Oleh karenanya, kapal itu akan dilengkapi dengan senjata besar, tetapi berbobot ringan. Khusus untuk TNI, persenjataan kapal disuplai oleh PT Pindad.Direktur Komersial PT Pindad, Widjajanto, mengatakan bahwa PT Pindad memasang meriam 105 mm di kapal tank pesanan TNI. Selain meriam, terdapat pula senapan mesin kaliber 30 yang biasa digunakan dalam tank medium.Widjajanto menjelaskan bahwa kapal tank juga dilengkapi stabilisator gyro agar kapal tetap dalam posisi stabil walau digoyang ombak. Saat menembakkan meriam, badan kapal tidak akan terdorong ke belakang oleh daya tolak balik, tetapi membal ke air. Kapal tank itu bisa menembak sasaran secara langsung dalam jarak 5 meter dan jarak 17 meter jika ditembakkan secara tidak langsung.Kapal tank tersebut rencananya akan juga dipasarkan ke negara-negara lain yang memiliki banyak rawa dan sungai seperti Filipina, negara-negara Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Selatan. [kompas]

Haruskah Belnda Meminta Maaf Kpa Indonesia

Ini Alasan yang Mengharuskan Belanda Meminta Maaf Kepada Indonesia

By Azizul Ghofar -August 13, 2016Peristiwa penjajahan Belanda terhadap Indonesia menjadi sejarah yang tak mungkin terlupakan bagi rakyat Indonesia. Berbagai kenikmatan yang diperoleh Belanda ketika masa penjajahannya sudah bukan menjadi rahasia. Selama 3,5 abad lamanya, masyarakat Indonesia saat itu menjadi budak di rumah sendiri yang dikuasai oleh orang lain. Seluruh hasil bumi Indonesia seperti bahan tambang, rempah-rempah, dan produk bahan pokok lainnya diangkut ke negerinya yang kemudian dipasarkan ke wilayah Eropa, Amerika, dan negara-negara lain dengan keuntungan sangat tinggi.Setiap kekuasaan pasti akan berakhir. Sejak tahun 1942, Jepang berhasil membuat Belanda tak dapat menguasai Indonesia lagi. Sementara negerinya di duduki Nazi. Namun, masyarakat Indonesia tidak mengetahui bahwa perbaikan dan pembangunan kembali Belanda yang mengalami kerusakan parah pasca Perang Dunia II, justru dibantu oleh Bangsa Indonesia.Dilansir dari republika.co.id, pada saat Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dihadiri oleh Mohammad Hatta di Den Haag, Desember 1949, memutuskan, Belanda berhak mendapatkan bayaran sebesar 4,5 miliar gulden dari Indonesia sebagai imbalan penyerahan kekuasaan.Menanggapi kisah bersejarah ini, sejarawan Belanda. Lambert Gielbels, dalam sebuah tulisannya yang dikutip sebuah surat kabar di Ibu Kota menjelaskan, maksud Belanda menuntut 6,5 miliar gulden pada saat itu adalah untuk menindas bangsa Indonesia. Termasuk di dalamnya dua agresi militernya yang selama revolusi fisik, malah mesti dibayar oleh pemerintah baru Indonesia.Pelunasan tuntutan Belanda dari hasil KMB tersebut berlangsung rutin antara 1950 sampai 1956. Hingga akhirnya Indonesia membatalkan persetujuan KMB lantaran merasa persetujuan itu tidak adil. Pada saat pembatalan itu dilakukan, Indonesia telah membayar Belanda sebesar 4 miliar gulden.Menurut Gieberls, ketika itu Belanda sedang mengalami “Keajaiban Belanda”. Namun, Belanda tidak pernah menyebutkan hasil dari yang diperoleh itu lantaran berasal dari bekas tanah jajahan.Yang mengganjal dalam benak adalah mengapa Indonesia justru yang harus membayar kepada Belanda dan bukan sebaliknya? Bahkan, hingga saat ini, pemerintah tidak pernah menuntut permintaan maaf atas kekejaman dan penindasan yang dilakukan oleh Belanda selama 350 tahun penjajahan. Apalagi menuntut ganti rugi, tidak pernah dilakukan oleh Indonesia.Sedangkan dari negeri Belanda sendiri. Sejumlah kalangan telah menyerukan kepada pemerintah Belanda untuk meminta maaf kepada Indonesia atas kelakuannya yang terdahulu. Bahkan, sejumlah orang berpendapat, meminta maaf saja tidak cukup karena kerugian dan penderitaan bangsa Indonesia akibat penjajahan sangat besar, tidak dapat terhapus hanya sekadar maaf.Seperti yang terjadi pada tahun 1995. Saat itu Ratu Beatrix bersama suaminya, Pangeran Philip berkunjung ke Indonesia. Banyak masyarakat Belanda yang mendesak Ratu agar meminta maaf kepada Indonesia ketika sedang berada di Indonesia. Namun, permintaan maaf itu tidak disampaikan oleh Ratu. Ratu hanya mengharapkan agar kedua negara bersedia melupakan peristiwa buruk yang pernah terjadi pada masa lalu.Atas kekejaman Belanda yang dilakukan kepada rakyat Indonesia, Presiden pertama Indonesia, Soekarno mengungkapkan, ketika diadili di depan pengadilan kolonial Bandung, 18 Agustus 1930. Dalam pembelaannya, ia memberi judul “Indonesia Menggugat”.Pada saat itu, Bung Karno masih berusia 29 tahun dan telah menggugat politik kolonial Belanda, termasuk pengurasan 70 persen dari hasil bumi dan tambang Hindia Belanda yang dilarikan ke negeri mereka. Bahkan, banyak data kekejaman Belanda yang dibuka oleh Bung Karno justru dikutip dari kalangan mereka sendiri.Pernyataan Bung Karno dalam gugatannya mengungkapkan “Tak ada satu negeri pun di dunia kelebihan ekspornya begitu tinggi seperti Hindia Belanda.” Karena sedikit sekali barang impor yang masuk negeri jajahan.Bagi masyarakat Indonesia, baik imperialisme “tua” maupun imperialisme “modern”, kedua-duanya menyedot habis hasil bumi Indonesia. Pengungkapan ini menunjukkan, sejak masa JP Coen hingga sistem tanah paksa, dan kemudian pada masa modern, teror kolonial Belanda terhadap rakyat Indonesia tiada pernah henti.Bung Karno juga menggugat mengenai sistem tanam paksa atau cultuurstelselyang diberlakukan oleh Gubernur Jenderal Van der Bosh dan para penggantinya (1830 -1870). Menurutnya, tindakan kekejaman itu tak akan dilupakan sampai kapan pun.“Betul, Tuan Hakim. Kejahatancultuurstelsel adalah kejahatan kuno, tetapi hati nasional kami tidak gampang untuk melupakannya,” tegas Bung Karno di hadapan pengadilan.Sistem kerja rodi pada saat itu sangat ditakuti oleh masyarakat pribumi. Puluhan ribu rakyat Indoesia meninggal dunia lantaran sakit maupun kelaparan. Paksaan untuk masyarakat pribumi ini menjadi prestasi tersendiri bagi Van der Bosh karena dianggap berjasa telah menggemukkan uang pemerintah kolonial.Van der Bosh pada saat itu mendapat gelar bangsawan Graaf, sebuah gelar yang sangat tinggi dari Kerajaan Belanda. Padahal, ia menari-nari di atas bangkai beribu-ribu rakyat Indonesia yang harus mati di negerinya yang melimpah harta.dari 98 ribu penduduk di Grobogan, Jawa Tengah, sekitar 89 ribu di antaranya meninggal dunia akibat sistem ini, atau bersisa 9.000 masyarakat saja. Sedangkan di Demak, dari 336 ribu masyarakat hanya tersisa 120 ribu orang saja.Kondisi amat memprihatinkan ini menggerakkan asisten Residen Belanda di Lebak (Banten), Eduard Douwes Dekker alias Multatuli untuk menyerang negaranya sendiri (Belanda) akibat adanya sistem ini.Kisah sejarah ini, mantan pimpinan Kantor Penerangan AS (USIS) di Jakarta, Willard A. Hanna dalam buku Hikayat Jakartamengemukakan betapa besarnya ekspor dari Hindia Belanda selama Perang Dunia I. Terhitung Lebih dari 1 miliar dolar per tahun berupa bahan-bahan mentah.Lebih dari itu Hanna menuliskan, pada zaman malaise atau resesi ekonomi (sekitar 1930-an), waktu nilai ekspor menurun jadi separuh, batas keuntungan masih demikian besarnya sehingga mereka yang berada dan kaya tidak kekurangan apa-apa. Oleh karena itu, menurutnya, tidak ada salahnya ketika Belanda meminta maaf kepada Indonesia.Previous article25 Menit Bertemu, 1 Menit Sandiaga Bicara, 24 Menit Ahok ‘Nyerocos’Next articleSindiran Keras! Ahok: Sandi Tidak Pernah Melahirkan Ide-ide Hebat

Sjarah Dibik Kemerdekaan Bangsa

SEJARAH SINGKAT PROKLAMASI KEMRDEKAAN

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada hari Jumat , tanggal 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang, yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56 – Jakarta Pusat .
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah
bom atom dijatuhkan di atas kota
Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke
Dalat, 250 km di sebelah timur laut
Saigon, Vietnam untuk bertemu
Marsekal Terauchi . Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia , pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. [1] Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta
menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang (sic).
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu . Tentara dan
Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio
BBC . Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.
Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei ) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di
Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu ,
Laksamana Muda Maeda , di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.
Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok .
Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh , Sukarni , dan Wikana --yang konon kabarnya terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi dengan
Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka --yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama
Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai
peristiwa Rengasdengklok . Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya. Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok . Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu - buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang kerumah masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima oleh para tokoh Indonesia.
Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mayor Jenderal
Moichiro Yamamoto , Kepala Staf Tentara ke XVI (Angkatan Darat) yang menjadi Kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau menerima Sukarno-Hatta yang diantar oleh Tadashi Maeda dan memerintahkan agar Mayor Jenderal
Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang, untuk menerima kedatangan rombongan tersebut. Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 telah diterima perintah dari Tokyo bahwa Jepang harus menjaga status quo , tidak dapat memberi izin untuk mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam . Soekarno dan Hatta menyesali keputusan itu dan menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat Bushido, ingkar janji agar dikasihani oleh Sekutu. Akhirnya Sukarno-Hatta meminta agar Nishimura jangan menghalangi kerja PPKI, mungkin dengan cara pura-pura tidak tau. Melihat perdebatan yang panas itu Maeda dengan diam-diam meninggalkan ruangan karena diperingatkan oleh Nishimura agar Maeda mematuhi perintah Tokyo dan dia mengetahui sebagai perwira penghubung Angkatan Laut (Kaigun) di daerah Angkatan Darat (Rikugun) dia tidak punya wewenang memutuskan.
Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No.1) diiringi oleh Myoshi guna melakukan rapat untuk menyiapkan teks Proklamasi . Setelah menyapa Sukarno-Hatta yang ditinggalkan berdebat dengan Nishimura, Maeda mengundurkan diri menuju kamar tidurnya. Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni , B.M. Diah, Sudiro (Mbah) dan Sayuti Melik . Myoshi yang setengah mabuk duduk di kursi belakang mendengarkan penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada kalimat dari Shigetada Nishijima seolah-olah dia ikut mencampuri penyusunan teks proklamasi dan menyarankan agar pemindahan kekuasaan itu hanya berarti kekuasaan administratif. Tentang hal ini Bung Karno menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan itu berarti "transfer of power". Bung Hatta, Subardjo, B.M Diah, Sukarni, Sudiro dan Sajuti Malik tidak ada yang membenarkan klaim Nishijima tetapi di beberapa kalangan klaim Nishijima masih didengungkan.
Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti menyalin dan mengetik naskah tersebut menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan AL Jerman, milik Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler. [2] Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke kediaman Soekarno,
Jalan Pegangsaan Timur 56 [3] (sekarang Jl. Proklamasi no. 1).
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno,
Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti . Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan
Barisan Pelopor .
Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA , dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya .[4] . Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.
Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka. [5]
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45 . Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.
Teks Naskah " Proklamasi Klad" yang ditempatkan di Monumen Nasional (Monas).
Teks naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh
Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo , yang isinya adalah sebagai berikut :
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17 - 8 - '05
Wakil
2 bangsa Indonesia.
Teks Naskah " Proklamasi Otentik " yang ditempatkan di Monumen Nasional (Monas).
Teks naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebutan naskah "Proklamasi Otentik ", adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi ), yang isinya adalah sebagai berikut :
P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.
(Keterangan: Tahun pada kedua teks naskah Proklamasi di atas (baik pada teks naskah Proklamasi Klad maupun pada teks naskah Proklamasi Otentik ) tertulis angka " tahun 05 " yang merupakan kependekan dari angka "tahun 2605", karena tahun penanggalan yang dipergunakan pada zaman pemerintah pendudukan militer
Jepang saat itu adalah sesuai dengan
tahun penanggalan yang berlaku di Jepang, yang kala itu adalah " tahun 2605".)
Di dalam teks naskah Proklamasi Otentik sudah mengalami beberapa perubahan yaitu sebagai berikut :
Kata " Proklamasi" diubah menjadi " P R O K L A M A S I ",
Kata " Hal2 " diubah menjadi " Hal-hal ",
Kata " tempoh" diubah menjadi " tempo",
Kata " Djakarta, 17 - 8 - '05 " diubah menjadi " Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 ",
Kata " Wakil 2 bangsa Indonesia " diubah menjadi " Atas nama bangsa Indonesia ",
Isi naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh
Drs. Mohammad Hatta dan
Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo . Sedangkan isi naskah
Proklamasi Otentik adalah merupakan hasil ketikan oleh
Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan
Proklamasi ),
Pada naskah Proklamasi Klad memang tidak ditandatangani, sedangkan pada naskah Proklamasi Otentik sudah ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.
Tempat Pembacaan teks naskah
Proklamasi Otentik oleh Ir. Soekarno yang pertama kalinya adalah di Jalan Pegangsaan Timur 56 – Jakarta Pusat , tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 (hari di mana diperingati sebagai "Hari Kemerdekaan Republik Indonesia"), pukul 11.30 waktu Nippon (sebutan untuk negara Jepang pada saat itu). Waktu Nippon adalah merupakan patokan zona waktu yang dipakai pada zaman pemerintah pendudukan militer
Jepang kala itu. Namun perlu diketahui pula bahwa pada saat teks naskah
Proklamasi itu dibacakan oleh Bung Karno, waktu itu tidak ada yang merekam suara ataupun video, yang ada hanyalah dokumentasi foto-foto detik-detik Proklamasi .
Jadi suara asli dari Ir. Soekarno saat membacakan teks naskah Proklamasi yang sering kita dengarkan saat ini adalah bukan merupakan suara yang direkam pada tanggal pada tanggal 17 Agustus 1945 tetapi adalah suara asli beliau yang direkam pada tahun 1951 di studio Radio Republik Indonesia (RRI ), yang sekarang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat 4-5 – Jakarta Pusat . Dokumentasi berupa suara asli hasil rekaman atas pembacaan teks naskah
Proklamasi oleh Bung Karno ini dapat terwujudkan adalah berkat prakarsa dari salah satu pendiri RRI , Jusuf Ronodipuro .
Berikut ini adalah klip hasil rekaman suara asli dari Presiden Soekarno saat membacakan teks naskah Proklamasi di studio Radio Republik Indonesia (RRI ), pada tahun 1951:
Tugu Proklamasi di Jalan Proklamasi (dulu Jalan Pegangsaan Timur) tempat dibacakannya Naskah " Proklamasi Otentik " pada tanggal 17 Agustus 1945.
Saudara-saudara sekalian!
Saya telah meminta Anda untuk hadir di sini untuk menyaksikan peristiwa dalam sejarah kami yang paling penting.
Selama beberapa dekade kita, Rakyat Indonesia, telah berjuang untuk kebebasan negara kita-bahkan selama ratusan tahun!
Ada gelombang dalam tindakan kita untuk memenangkan kemerdekaan yang naik, dan ada yang jatuh, namun semangat kami masih ditetapkan dalam arah cita-cita kami.
Juga selama zaman Jepang usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak pernah berhenti. Pada zaman Jepang itu hanya muncul bahwa kita membungkuk pada mereka. Tetapi pada dasarnya, kita masih terus membangun kekuatan kita sendiri, kita masih percaya pada kekuatan kita sendiri.
Kini telah hadir saat ketika benar-benar kita mengambil nasib tindakan kita dan nasib negara kita ke tangan kita sendiri. Hanya suatu bangsa cukup berani untuk mengambil nasib ke dalam tangannya sendiri akan dapat berdiri dalam kekuatan.
Oleh karena semalam kami telah musyawarah dengan tokoh-tokoh Indonesia dari seluruh Indonesia. Bahwa pengumpulan deliberatif dengan suara bulat berpendapat bahwa sekarang telah datang waktu untuk mendeklarasikan kemerdekaan.
Saudara-saudara:
Bersama ini kami menyatakan solidaritas penentuan itu.
Dengarkan Proklamasi kami :
P R O K L A M A S I
KAMI BANGSA INDONESIA DENGAN INI MENYATAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA.
HAL-HAL YANG MENGENAI PEMINDAHAN KEKUASAAN DAN LAIN-LAIN DISELENGGARAKAN
DENGAN CARA SAKSAMA DAN DALAM TEMPO YANG SESINGKAT-SINGKATNYA.
DJAKARTA, 17 AGUSTUS 1945
ATAS NAMA BANGSA INDONESIA.
SUKARNO-HATTA.
Jadi, Saudara-saudara!
Kita sekarang sudah bebas!
Tidak ada lagi penjajahan yang mengikat negara kita dan bangsa kita!
Mulai saat ini kita membangun negara kita. Sebuah negara bebas, Negara Republik Indonesia-lamanya dan abadi independen. Semoga Tuhan memberkati dan membuat aman kemerdekaan kita ini! [6]
Wilayah Indonesia sangatlah luas. Komunikasi dan transportasi sekitar tahun 1945 masih sangat terbatas. Di samping itu, hambatan dan larangan untuk menyebarkan berita proklamasi oleh pasukan Jepang di Indonesia, merupakan sejumlah faktor yang menyebabkan berita proklamasi mengalami keterlambatan di sejumlah daerah, terutama di luar Jawa . Namun dengan penuh tekad dan semangat berjuang, pada akhirnya peristiwa proklamasi diketahui oleh segenap rakyat Indonesia. Lebih jelasnya ikuti pembahasan di bawah ini. Penyebaran proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di daerah Jakarta dapat dilakukan secara cepat dan segera menyebar secara luas. Pada hari itu juga, teks proklamasi telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari Kantor Domei (sekarang Kantor Berita ANTARA), Waidan B. Palenewen. Ia menerima teks proklamasi dari seorang wartawan Domei yang bernama Syahruddin. Kemudian ia memerintahkan F. Wuz (seorang markonis), supaya berita proklamasi disiarkan tiga kali berturut-turut. Baru dua kali F. Wuz melaksanakan tugasnya, masuklah orang Jepang ke ruangan radio sambil marah-marah, sebab mengetahui berita proklamasi telah tersiar ke luar melalui udara.
Meskipun orang Jepang tersebut memerintahkan penghentian siaran berita proklamasi, tetapi Waidan Palenewen tetap meminta F. Wuz untuk terus menyiarkan. Berita proklamasi kemerdekaan diulangi setiap setengah jam sampai pukul 16.00 saat siaran berhenti. Akibat dari penyiaran tersebut, pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita dan menyatakan sebagai kekeliruan. Pada tanggal 20 Agustus 1945 pemancar tersebut disegel oleh Jepang dan para pegawainya dilarang masuk. Sekalipun pemancar pada kantor Domei disegel, para pemuda bersama Jusuf Ronodipuro (seorang pembaca berita di Radio Domei) ternyata membuat pemancar baru dengan bantuan teknisi radio, di antaranya Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan Suhandar. Mereka mendirikan pemancar baru di Menteng 31, dengan kode panggilan DJK 1. Dari sinilah selanjutnya berita proklamasi kemerdekaan disiarkan.
Usaha dan perjuangan para pemuda dalam penyebarluasan berita proklamasi juga dilakukan melalui media pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam penerbitannya tanggal 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya merupakan koran pertama yang memuat berita proklamasi. Beberapa tokoh pemuda yang berjuang melalui media pers antara lain B.M. Diah, Sayuti Melik, dan Sumanang. Proklamasi kemerdekaan juga disebarluaskan kepada rakyat Indonesia melalui pemasangan plakat, poster, maupun coretan pada dinding tembok dan gerbong kereta api, misalnya dengan slogan Respect Our Constitution, August 17!!! (Hormatilah Konstitusi Kami, 17 Agustus!!! ). Melalui berbagai cara dan media tersebut, akhirnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat tersebar luas di wilayah Indonesia dan di luar negeri. Di samping melalui media massa, berita proklamasi juga disebarkan secara langsung oleh para utusan daerah yang menghadiri sidang PPKI. Berikut ini para utusan PPKI yang ikut menyebarkan berita proklamasi :
Teuku Mohammad Hassan dari Aceh ,
Sam Ratulangi dari Sulawesi ,
Ketut Pudja dari Sunda Kecil (Bali),
A. A. Hamidan dari
Kalimantan.
Pengibaran Bendera Sang Saka Merah
Putih pada setiap perayaan 17 Agustus .
Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan ini dengan meriah. Mulai dari lomba panjat pinang,
lomba makan kerupuk , sampai upacara militer di Istana Merdeka , seluruh bagian dari masyarakat ikut berpartisipasi dengan cara masing-masing.

Sunday, 14 August 2016

Pramuka Indonesia Berjaya

Pahlawan Negara


3 Pahlawan Nasional Ini Meninggal karena Sakit

Oleh Fitri Syarifah pada 13 Agu 2016, 12:00 WIB

Jakarta Meski sebagian besar pahlawan gugur di medan perang, namun ada beberapa Pahlawan Nasional yang meninggal karena sakit. Ada yang mengalami sakit ginjal, paru-paru hingga preaklampsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan). Siapa saja mereka? berikut ulasannya, seperti kami kutip dari berbagai sumber:1. SoekarnoBACA JUGAWegener, Penyakit Langka dengan Gejala Mirip FluKenali Gejala Penyakit yang Menyebabkan Budi Anduk MeninggalTangani Serangan Stroke Jangan Sampai Lebih dari 4,5 JamPenyakit utama mendiang mantan Presiden ini adalah hipertensi atau darah tinggi yang dipengaruhi ginjalnya yang sudah tidak berfungsi maksimal. Ginjal kiri Soekarno juga sudah tidak berfungsi sama sekali, sedangkan fungsi ginjal kanan tinggal 25 persen. Selain itu, ada penyempitan pembuluh darah jantung, pembesaran otot jantung, dan gejala gagal jantung. Komplikasi penyakit inilah yang menyebabkan tubuh Soekarno terus membengkak. Namun Soekarno menolak upaya transplantasi ginjal.Dia juga mengalami radang sendi di bagian tangan dan pinggulnya. Secara psikis, Soekarno mengalami depresi berat, sulit tidur dan pelupa. Pada Minggu 21 Juni 1970, Soekarno dinyatakan meninggal dunia.2. RA KartiniDi usia 25 tahun, Pahlawan Nasional ini meninggal pada 17 September 1904 setelah melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Dia mengalami preeklampsia, suatu kondisi ketika terjadi kenaikan tekanan darah pada saat kehamilan, persalinan, atau nifas. Di Indonesia sendiri kondisi ini jadi salah satu penyebab kematian pada ibu setelah pendarahan. Dari total kasus preeklampsia yang ada, sekitar 10-20 persen itu terjadi karena kelainan.3. Jenderal SoedirmanJenderal besar Soedirman menghembuskan napas terakhir pada 29 Januari 1950 karena komplikasi Tuberkulosis yang merusak paru-parunya.Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui udara, dari satu orang ke orang lainnya, biasanya melalui percikan dahak seseorang yang telah mengidap TB. Ketika bakteri TB masuk ke dalam tubuh, maka bakteri tersebut bersifat tidak aktif untuk beberapa waktu, sebelum kemudian menyebabkan gejala-gejala TB.Bakteri tersebut akan menyerang paru-paru dan menyebabkan penderita mengalami batuk berdahak secara terus menerus, biasanya selama lebih dari tiga minggu. Bahkan kadang-kadang, pengidap TB juga akan mengalami batuk berdarah. Pengidap TB juga akan cenderung cepat merasa lelah, kehilangan nafsu makan, berkeringat di malam hari, dan mengalami demam tinggi.